Oleh Didi Rustam - 11 August 2012 |
0 View
CIBINONG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh
memberikan sejumlah pesan kepada para tenaga pendidik ketika mengunjungi SMPN
01 Cibinong (RSBI), Bogor. Menurut M Nuh terdapat beberapa nilai yang perlu
diberikan dalam mengajar para generasi penerus.
Pertama, kata M Nuh, para guru
jangan membiasakan murid untuk menghafal tapi harus mengasah kemampuan berpikir
mereka. “Di dalam mengajar, harus dikedepankan untuk mendorong kemampuan
rasionalitas. Diajak adik-adik kita untuk berpikir. Jangan hanya diberi
model-model hafalan saja,” ujar M Nuh di hadapan para guru di SMPN 01 Cibinong
(RSBI), Bogor, dalam kegiatan safari Ramadan Kemendikbud, kemarin.
Ke depan, lanjutnya, para guru harus
mampu menjelaskan apa berbagai pertanyaan kritis yang akan muncul dari
murid-muridnya terkait pemaparan materi pelajaran. “Guru harus mampu mencari
jawaban sehingga adik-adik kita tidak hanya mengandalkan hafalan tapi terus
berpikir, berpikir, dan berpikir,” tukasnya.
Menurut M Nuh, mengasah kemampuan
berpikir siswa tidak harus di laboratorium tapi bisa dengan praktik di
lapangan. Misalnya dengan mengamati tanaman, mengapa daun ada yang berwarna
merah dan ada pula yang berwarna hijau?
“Dengan demikian, kekuatan berpikir
mereka akan berkembang luar biasa. Bahkan, mereka hendaknya ditantang untuk
mencari kasus-kasus dan menemukan jawaban atas kasus tersebut,” kata M Nuh.
Kedua, tambahnya, tanamkan rasa
patriotis dan nasionalisme yang dimulai dengan cara sederhana. Misalnya tidak
makan buah-buahan impor. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menanamkan
kepada mereka?” tutur mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
tersebut.
Dia mengimbuh, khusus patriotisme,
para guru harus menanamkan kepada murid-muridnya untuk memiliki daya juang.
“Jangan sampai mereka tumbuh sebagai pelajar yang manja tapi harus memiliki
daya juang yang kuat,” tukasnya.
Ketiga, kata M Nuh, tanamkan kepada
para murid untuk memiliki rasa cinta damai, saling menghargai, dan menghormati.
Sebab, Indonesia memiliki beragam suku dan agama.
“Sehingga tanamkan sejak kecil untuk
bisa mengenal perbedaan dan menghormati perbedaan tersebut. Semua suku maupun agama
adalah sebuah keluarga besar bukan musuh. Maka, di sekolah tidak boleh ada
kekerasan. Bebaskan Cibinong dan Bogor dari budaya kekerasan,” tandasnya.
Dia mengungkap, nilai selanjutnya
yang harus ditanamkan oleh pendidik kepada para siswa adalah budaya jujur.
“Terakhir, kita harus menanamkan kepada para siswa untuk selalu terbiasa
bersyukur,” ungkap M Nuh.(rfa)
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar