Kamis, 04 Februari 2010

MOHON MAAF UNTUK SEMENTARA FKIP UNIRA TIDAK DAPAT MENGUMUMKAN HASIL STUDI SEMESTER GASAL 2009-2010 MELALUI BLOG,

.

PEMBAGIAN VCD MICRO TEACHING

Ditujukan kepada seluruh mahasiswa/i
yang telah menempuh mata kuliah micro teaching 2009-2010.

Video CD hasil praktikum tiap mahasiswa/i telah selesai dan dapat di ambil di Perpustakaan Khusus FKIP setiap jam kerja.

Syarat pengambilan VCD, Membawa kwitansi asli dan hanya mahasiswa yang bersangkutan (Tdk Boleh diwakilkan).

Pimpinan Operasional Produksi,

ttd

Agus Tri Purwandi, SH, MH.

Internet bisa membuat anak malas membaca

DAVOS, KOMPAS.com - Saat data begitu melimpah di internet, informasi apapun tersedia dan bisa diperoleh dengan mudah. Namun, kecanggihan teknologi internet yang mengalami booming dalam satu dekade terakhir ini juga dikhawatirkan bisa berdampak buruk khususnya bagi anak-anak dan generasi mendatang.

Eric Schmidt, sebagai CEO Google, salah satu perusahaan internet terbesar, adalah salah satu orang yang juga mengkhawatirkannya. Hal tersebut diungkapkannya dalam World Economic Forum di Davos, Swiss belum lama ini.

Ia mengatakan anak-anak yang lahir dan tumbuh di era informasi instan seperti sekarang ini mungkin mengalami masalah untuk melakukan deep reading atau membaca secara mendalam. Menurutnya, informasi instan yang bisa didapat dari layar komputer bahkan ponsel mungkin bisa berpengaruh terhadap kognitif dan kemampuan membaca.

"Di saat seluruh dunia bisa dilihat dari perangkat instan seperti itu, Anda menghabiskan waktu lebih sedikit untuk membaca segala bentuk literatur, buku, majalah, dan sejenisnya," ujarnya, Jumat (29/1/2010) seperti dilansir AFP.

Meskipun demikian, Schmidt tak terlalu mengkhawatirkan dampak perangkat game bagi anak-anak. Bahkan, menurutnya, banyak bukti bahwa game bisa meningkatkan daya pikir, kemampuan mengambil keputusan, dan ketrampilan koordinasi mata dan tangan.

Kekhawatiran Schmidt tersebut mungkin dijawab dengan berkembangnya akses e-book dengan diluncurkannya Kindle, Sony e-Reader, dan terakhir iPad. Namun, bisakah e-book mendongkrak kemampuan membaca mendalam seperti yang diharapkan Schmidt?